Polusi Salah Satu Penyebab Obesitas
Kesehatan . Lifestyle . Rekomendasi ProdukPada Agustus 2023 lalu, Jakarta masuk ke dalam list IQAir sebagai kota paling berpolusi di dunia. Sekitar 90% individu di seluruh dunia terpapar udara yang mengandung polutan tingkat tinggi, dan sekitar 4,2 juta orang meninggal secara dini akibat polusi udara luar ruangan setiap tahunnya.
Hal ini tentunya menarik perhatian seluruh penduduk Jakarta untuk lebih menjaga kesehatan. Kini, terdapat fakta bahwa polusi dapat meningkatkan risiko obesitas. WHO memberikan bukti adanya hubungan antara paparan polusi udara dan diabetes tipe 2 serta obesitas.
Menurut data United Nations Environment Programme (UNEP), polusi menjadi ancaman kesehatan paling utama di seluruh dunia. Bahkan secara global, di estimasikan sebanyak 7 juta kematian dini disebabkan oleh polusi udara.
Pada tahun 2019, WHO memasukkan polusi udara dan obesitas ke dalam sepuluh ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia. Sedangkan 9 dari 10 orang menghirup udara yang terkontaminasi polutan tingkat tinggi. Di Eropa sendiri, kasus polusi udara menjadi masalah serius. Polusi juga menjadi salah satu penyebab utama kematian dini di Eropa.
Polusi partikel dibagi menjadi 3 jenis ukuran, diantaranya:
-
Partikel Kasar / PM10
Debu pada ruangan atau asap yang mengepul adalah kategori PM10. Dapat memengaruhi tenggorokan, mata, dan hidung, dan menyebabkan efek kesehatan yang serius.
-
Partikel Halus / PM2,5
Bulu hewan peliharaan, tungau debu, dan bakteri termasuk kategori ini. Bahkan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker telah mengklasifikasikan PM2.5, sebagai penyebab utama kanker.
-
Partikel Sangat Halus (UFP)
Membentuk sekitar 90% dari semua polutan di udara. meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Penelitian pada 2023 menemukan bahwa polusi berdampak buruk pada kesehatan anak lebih dari 7,000 anak dan lebih dari 10,000 kasus kematian dini. Dampak pada anak-anak diantaranya adalah asma dan gangguan penapasan lainnya, serta lahir secara prematur.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa polusi udara sekitar dapat mengubah metabolisme dan meningkatkan penambahan berat badan. Untuk mengurangi dampak dari polusi udara, dapat dilakukan dengan tetap berada di dalam rumah, membersihkan udara dalam ruangan dengan air filters, dan membatasi aktivitas fisik terutama di luar ruangan dan di dekat sumber polusi udara.
Kegemukan atau obesitas juga dapat dicegah dengan mengatur pola makan atau asupan harian, salah satunya adalah asupan serat. Konsumsi beragam buah dan sayuran agar pencernaan tetap sehat dan imunitas tetap terjaga. Jika kamu jarang mengonsumsi buah dan sayuran, kamu juga dapat melengkapinya dengan FibreFirst sebagai suplemen tinggi serat yang terbuat dari bahan alami berkualitas, buah dan sayuran asli. FibreFirst dapat menutrisi pencernaan sehingga pencernaan menjadi lebih sehat, menunjang diet sehat, hingga membantu menurunkan berat badan.
You may also like
Recent Posts
- Tenyata Segini Kebutuhan Serat Harian Orang Dewasa
- Polusi Salah Satu Penyebab Obesitas
- 3 Langkah Mudah Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet
- Cara Menurunkan Berat Badan yang Ideal dengan Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
- Suplemen Diet yang Mendukung Kesehatan Pencernaan dan Membantu Mencapai Berat Badan yang Seimbang
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
29 | 30 |
Leave a Reply